Jumat, 25 Januari 2013

Class, Object, dan Method pada Java


Class
Class merupakan suatu blueprint atau cetakan untuk menciptakan suatu instant
dari object. class juga merupakan grup suatu object dengan kemiripan
attributes/properties, behaviour dan relasi ke object lain.
Contoh : Class Person, Vehicle, Tree, Fruit dan lain-lain.
Dasar-dasar Penulisan class :
Deklarasi class dapat dilakukan dengan sintak :
<modifier> class <namaclass> {
[deklarasi atribut]
[deklarasi method]
• Deklarasi atribut sebagai berikut :
<modifier> <tipe> <nama atribut> ;
• Deklarasi method dapat dilakukan dengan cara :
<modifier> <return type> <nama_method> ([daftar
argumen])
{
}

Object
Object adalah instance dari class. Jika class secara umum merepresentasikan
(template) sebuah object, sebuah instance adalah representasi nyata dari class itu
sendiri.
Contoh : Dari class Fruit kita dapat membuat object Mangga, Pisang, Apel dan lainlain.
Membuat object
Untuk membuat object, kita menggunakan perintah new dengan sebuah nama class
yang akan dibuat sebagai instance dari class tersebut.
String str = new String();
Random r = new Random();
Pegawai p2 = new PEgawai();
Date hari = new Date();
hari adalah object reference dari class Date yang akan digunakan untuk mengakses
class Date.
Sedangkan operator new adalah operator yang akan menghasilkan hari sebagai
reference ke instance dari class Date().
Attributes merupakan nilai data yang terdapat pada suatu object yang berasal dari
class. Attributes merepresentasikan karakteristik dari suatu object.
Contoh : pada Class Fruit terdapat attribute : warna, berat pada object mangga :
warna berisi kuning dan berat misalkan 0.25 kg pada object apel : warna berisi
merah dan berat misalkan 0.30 kg
Method merupakan suatu operasi berupa fungsi-fungsi yang dapat dikerjakan oleh
suatu object. Method didefinisikan pada class akan tetapi dipanggil melalui object.
Contoh : pada object mangga : terdapat method ambilRasa , kupasKulit dan lain-lain.

Method
Metode menentukan perilaku objek, yakni apa yang terjadi ketika objek itu dibuat serta
berbagai operasi yang dapat dilakukan objek sepanjang hidupnya.
Metode memiliki 4 (empat) bagian dasar :
1. Nama metode
2. Tipe Objek atau tipe primitive yang dikembalikan metode.
3. Daftar parameter.
4. Badan atau isi metode.
Tiga bagian pertama mengindikasikan informasi penting tentang metode itu sendiri.
Dengan kata lain, nama metode tersebut=metode lain dalam program. Dalam java kita
dapat memiliki metode-metode berbeda yang memiliki nama sama tetapi berbeda tipe
kembalian atau daftar argumennya, sehingga bagian-bagian definisi metode ini menjadi
penting. Ini disebut overloading metode.
Untuk menjalankan program yang memiliki sifat polymorphism tersebut, diperlukan
suatu kemampuan overloading, yaitu suatu kemampuan untuk menentukan fungsi
yang mana yang harus digunakan atau dijalankan jika terdapat nama fungsi yang sama.
Polimorfisme bisa diartikan seperti kemampuan suatu variable untuk mengubah
perangai sesuai dengan objek hasil instansiasi yang digunakan. Polimorfisme
membiarkan lebih dari 1 objek dari sub class sub class dan diperlakukan sebagai
objek dari super class tunggal.

Penulisan method adalah
01
tipeAkses TipeKembalian namaMethod(){}
02
atau

03
tipeAkses TipeKembalian namaMethod(tipeParameter1 parameter1, tipeParameter2 parameter2){}
04
tipeParameter bisa int, String, double, float, Object, Kelas, array

05
atau
06
final tipeAkses TipeKembalian namaMethod(){}

07
atau
08
 tipeAkses static TipeKembalian namaMethod(){}

09
contoh1
10
public void menjumlah(){} -&gt;&gt; tipe kembali void==tidak kembali apa2

11
private String menjumlah(){} -&gt;&gt; mengembalikan String
12
int menjumlah(){} -&gt;&gt; mengembalikan integer

13

14
contoh2

15
public void menjumlah(int a, int b){} -&gt;&gt; dengan paramether
16
public String menjumlah(int a, int b){} -&gt;&gt; dengan parameter dan tipe kembali String

17

18
contoh3

19
 public final void menjumlah(){} --&gt; dengan keyword final
20


21
contoh4
22
public static void main(String[] args) dengan keyword static,

23
tanpa tipe kembali dan parameter array dari String
method harus ditulis dalam kurung kurawal {}  kelas,  misalnya kita punya kelas dengan nama Penjumlahan dan method menjumlah() maka cara penulisannya adalah
1
class Penjumlahan{
2


3
   void menjumlah(){
4


5
  }
6
}
tidak boleh ditulis
1
class Penjumlahan{
2
}

3
void menjumlah(){
4
  }
method dapat diberi tipe akses (private,protected, public ) juga keyword final.  jika method diberi tipe akses public maka method ini dapat dipanggil dimana saja oleh object dari kelasnya, jika protected hanya bisa dipanggil oleh object dimana kode object berada dalam satu package / paket / folder dengan file kelasnya. jika private maka hanya bisa dipanggil di dalam kelasnya. langsung saja ke contoh pemanggilan method lewat object
01
class Penjumlahan{
02


03
//bisa private void menjumlah()
04
//bisa protected void menjumlah()

05
//bisa juga hanya void menjumlah() -> artinya tipe aksesnya default
06


07
   public void menjumlah(){
08


09
  }
10
public static void main(String[] args){

11
  Penjumlahan objectPenjumlahan = new Penjumlanan(); //menciptakan object
12
  objectPenjumlahan.menjumlah(); //memanggil method

13

14
//atau bisa juga langsung menciptakan object tanpa nama lalu langsung memanggil method

15
new Penjumlahan().menjumlah();
16
}

17
}
pemanggilan method dilakukan di dalam kelas yang sama, jika dilakukan di kelas yang berbeda caranya pun sama dapat menggunakan object dot namaMethod(); terdapat method main yang berfungsi sebagai method yang harus ada jika ingin file java dapat di eksekusi, penciptaan object  juga bisa dilakukan di method main yang jelas ketika ingin mengeksekusi sebuah file java haruslah ada method main.
method memiliki tipe kembalian (return value) kita telah menulis method dengan return valueVOID atau tidak mengembalikan apapun. bagaimana jika mengembalikan sesuatu misal kita buat method menjumlah() mengembalikan nilai berupa integer.
1
public int menjumlah(){
2
int i = 2;

3
int j = 3;
4
int c = 2+3;

5

6
return c;

7
}
bisa dilihat ada kata return, maka dia akan mengembalikan nilai yang ada setelah kata return, dalam contoh return mengembalikan nilai c yaitu 5. Selain tipe kembalian void, perintah return harus ditulis, dan harus sesuai, jika ditulis String maka kembaliannya pun harus String, karena di contoh ditulis int maka kembaliannya pun harus int juga. bagaimana kalau method menjumlah() kita buat mengembalikan nilai String, sangat bisa!!! ini kodenya
1
public String menjumlah(){
2
int i = 2;

3
int j = 3;
4
int c = 2+3;

5

6
String s = "hasil dari 2 + 3 adalah "+c;

7

8
return s;

9
}
maka method menjumlah() akan mengembalikan nilai String yaitu s. selanjutnya bagaimana penggunaan method yang me-return value selain void ? Nah… nilai dari return dapat digunakan untuk proses selanjutnya , contohnya adalah dimasukkan ke dalam variabel lain yang tipenya sama , misal method menjumlah() yang mengembalikan int dapat dipanggil sebagai berikut
Penjumlahan p = new Penjumlahan();
int a = p.menjumlah();
System.out.println(a);
kode diatas akan mencetak nilai a, nilai a adalah return value dari menjumlah() yaitu c = 5, maka akan dicetak 5;
selain int dan String, sebuah method juga dapat mengembalikan tipe yang lain.
bila diberi kata2 static, maka pemanggilan method harus lewat kelas, bukan lewat object, jika method menjumlah dirubah menjadi
public static int menjumlah(){
int i = 2;
int j = 3;
int c = 2+3;

return c;
}
maka pemanggilan method menjadi
Penjumlahan.menjumlah();
bukan melalui object seperti ini
Penjumlahan objectP = new Penjumlahan();
objectP.menjumlah();
//bukan juga dengan cara seperti ini
new Penjumlahan().menjumlah();

Contoh:
Mahasiswa cowok = new anakSI();
cowok.methodKU( Bernaz );
Mahasiswa cewek = new anakTI();
cewek.mothodKU( Amelia );
Outputnya:
Methodku dengan parameter dengan nilai Bernaz di class anakSI telah dipanggil
Methodku dengan parameter dengan nilai Amelia di class anakTI telah dipanggil

Sumber :
fanny_tiandi.staff.gunadarma.ac.id/


Rabu, 09 Januari 2013

Cerpen


I HATE RAIN BUT I LOVE IT

“AKU BENCI HUJAN MAMA!! BENCIII!!!!” teriak Nita di dalam kamarnya.
“Tapi kamu harus kuliah sayang, ini udah mau jam 07.00,” kata mamanya.
            Sekiranya begitulah setiap kali hujan datang mengguyur rumahnya, Nita pasti akan mengurung dirinya di kamar. Menurutnya hujan itu sebuah malapetaka dan ia sangat membenci hujan.
            Sekitar pukul 10.00 hujan baru benar-benar berhenti dan seperti biasanya di saat hujan datang, Nita tidak akan pergi ke kampus. Untuk sarapan pun enggan, boneka-boneka di kamarnya seakan setia menemaninya di kala hujan datang.
“Ma, Nita laper,” ucapnya sambil memegangi perutnya menuruni anak tangga di rumahnya.
“Bentar ya sayang, mama siapin makanan untuk kamu,” jawab mama.
            Setelah makan, Nita balik lagi ke kamarnya untuk sekedar bermain permainan yang ada di laptopnya.
“Nita sayang, mandi dulu kamu sudah siang,” kata mama mengingatkan.
“Iya mah sebentar lagi,” jawabnya.
            Sejak dua tahun yang lalu ia sangat membenci hujan. Kehadiran hujan seakan membuatnya untuk mengingat kejadian 2 tahun silam saat Renno teman dekat Nita meninggal saat kecelakaan mobil bersamanya. Malam itu saat Nita dan Renno ingin menjemput Mamanya di Bandara, mobil yang dikendarai Renno oleng dan menabrak sebuah tiang yang ada di sana. Saat itu hujan turun dengan derasnya dan mereka pun mengalami kecelakaan itu. Renno meninggal di lokasi kejadian sedangkan Nita sendiri mengalami luka yang cukup parah di kepalanya dan hampir satu minggu ia mengalami koma di rumahsakit.

“Mah, Pah Sabtu besok Nita lomba paduan suara antar Universitas tingkat Nasional,” ungkapnya dengan mata berbinar-binar.
“Wah, bagus dong sayang. Mama dan Papa pasti dateng nonton kamu. Kamu sudah latihan belum biar tampil bagus?” tanya mama.
“Udah dong mah, setiap hari Nita latihan padus sama temen-temen yang lain. Doain Nita ya mah,” ucapnya lagi sambil tersenyum.
“Pasti sayang, doa mama menyertai kamu,” kata mama sambil mencium kening Nita.

“Ayo kalian sudah siap belum? teriak Ibu Rina pelatih paduan suara di Kampus Nita.
“Iya bu iya sebentar lagi bu kita lagi siap-siap,” beberapa orang menyautinya.
“Sebelum kita tampil kita berdoa dulu ya,” ucap Bu Rina.
            Semuanya berkumpul membentuk lingkaran besar dan semuanya menundukkan kepala mereka. Berdoa pun di mulai dengan di pimpin Ibu Rina sendiri.
“Ayo semuanya baris dengan rapi, masuk ke panggung dengan barisan yang kemarin sudah Ibu ajarkan ya,” katanya.
            Satu per satu anak-anak paduan suara itu pun masuk sesuai barisannya. Mereka semuanya berhasil membawakan dua buah lagu yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Dan mereka pun bergegas meninggalkan panggung dengan gembira.
“Horeeeeee, akhirnya kita berhasil menyanyikan dua lagu itu. Masalah menang atau kalah itu urusan nanti, yeeeeey.” ucap Tania.
“Akhirnya kita bisa ya, Nit.” sambungnya lagi.
“Iya Tan akhirnya. Gue gak malu-maluin nyokap gue lah ya yang udah dateng ke sini nonton gue hehehe,” ujarnya.
            Namun, kegembiraan mereka harus terhenti ketika melihat Nita yang tiba-tiba histeris berteriak dan meninggalkan ruang tunggu yang ada di sana.
“Nitt........ Nitaaaaa.....” teriak beberapa orang teman Nita sambil mengejarnya.
            Namun Nita begitu cepat meninggalkan tempat itu dan teman-temannya pun kehilangan jejaknya. Nita pergi meninggalkan tempat itu karena tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya disertai suara petir yang menggelegar. Ia berlari jauh meninggalkan gedung pertunjukan tersebut dan terhenti di sebuah halte yang tidak jauh dari gedung tersebut. Ia bingung harus pergi ke mana karena memang dia asing dengan tempat itu. Nita hanya tertunduk lemas sambil melihat kendaraan lewat di depannya. Tak hentinya ia menangis sambil menutup ke dua telinganya.
“Renno... Renno tolong Aku Renno..... hikkkksssss” lirihnya.
            Masih dalam keadaan menangis tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri dia dengan sebuah payung hitam.
“Hey nona manis, sedang apa kamu di sini sendirian?” tanya seorang laki-laki yang tiba-tiba datang menghampirinya.
“Kamu siapa?” jawab Nita ketakutan.
“Kamu jangan takut, aku kebetulan lewat di sini tadi. Rumah saya tidak jauh dari sini dan saya melihat ada seorang perempuan duduk sendiri di halte ini. Memang kamu sedang apa ada di sini hujan-hujan begini?” tanyanya lagi.
“Gue Nita,” jawabnya singkat.
“Nama yang bagus. Aku Satria. Oiya terus kamu kenapa ada di sini? Badan kamu juga basah kuyup begini, memang abis dari mana?” tanyanya lagi.
            Nita menatap tajam lelaki yang baru ia kenal barusan. Tatapan Nita di balas dengan senyuman manis dari Satria. Deg... Hati Nita pun terasa seperti melihat sosok Renno. Ah, tidak mungkin, Nita meyakini hatinya lagi. Namun, semakin lama ia menatap lelaki itu semakin bergetar juga hati Nita. Ada apa ini? Tanyanya heran dalam hati. Apa mungkin dia Renno yang menyamar sebagai manusia? Ah, itu hanya ada di sinetron dan dongeng-dongeng saja. Ini mustahil. Lamunan Nita ternyata membuat Satria heran.
“Hey, Nit? Kamu baik-baik aja kan?” tanya Satria, namun kini wajahnya sedikit lebih dekat dari wajah Nita dan membuat Nita kaget.
“Haah, gak apa-apa kok.” jawab Nita tenang.
“Yaudah yuk saya antar kamu pulang, rumah kamu di mana?” tanyanya lagi.
“Pulang? Naik apa?” kata Nita bingung. “Jalan kaki gitu?” tanyanya heran.
“Hahahaha Nit Nit... Masih banyak taksi kok jam segini, kok kamu bingung gitu,” ucap Satria sambil tertawa.
“Manis sekali dia waktu tertawa,” ucap Nita dalam hati.
“Oh, iya ya hehehe sampe lupa gue. Yaudah yuk mana taksinya.” tanyanya lagi.
“Tuh udah ada di depan mata kamu,” jawab Satria sambil tersenyum.
            Satria membuat Nita merasa heran. Sejak kapan ada taksi berhenti di depan mereka dan mengapa pula Satria tiba-tiba hadir di saat Nita ketakutan dalam hujan dan saat itu pula Satria mampu membuat Nita lupa tentang hujan yang mengguyur halte tempat mereka bertemu itu. Ah, ini ajaib. Nita masih bertanya-tanya keheranan di dalam hatinya. Apa mungkin Renno yang melakukan ini semua. Pertanyaan-pertanyaan itu semua muncul di dalam benak Nita hingga akhirnya Nita terbangun dari tidurnya.
“Nit, kamu sudah bangun? Mama khawatir kemarin nyariin kamu ternyata kamu sudah sampai di rumah,” kata mama Nit dengan muka khawatir.
“Nita baik-baik aja kok mah. Kemarin Nita dianter pulang sama seorang lelaki hmmm namanya Satria mah,” jawabnya sambil tersenyum.
“Satria? Siapa itu Satria?” ujar mamanya heran.
“Aku juga gak tau mah, Satria tiba-tiba datang pas aku ketakutan di halte depan gedung kemarin. Terus dia ngajak aku pulang naik taksi,” tambahnya.
“Yasudah, kalo gitu sekarang kamu makan dulu ya. Mama siapin dulu buburnya,” ucapnya sambil meninggalkan Nita di kamar.
            Pertanyaan-pertanyaan itu muncul lagi dalam benak Nita. Siapa itu Satria? Dari mana asalnya? Kenapa dia tiba-tiba hadir di saat Nita ketakutan akan hujan. Hingga sampai akhirnya Nita bertemu lagi dengan Satria di depan komplek rumahnya yang setelah tiga hari ia istirahat total di rumah dan tidak masuk kuliah.
“Mang mang mang berhenti mang,” ucap Nita menyuruh supirnya berhenti di depan komplek rumahnya.
“Ada apa neng Nita? Kok minta berhenti di sini?” tanya mang Udin keheranan.
“Ada temen aku di situ. Aku turun di sini aja ya mang, mang Udin duluan aja. Bilang mama aku nemuin temen aku dulu di sini,” ucap Nita sambil bergegas membuka pintu mobilnya dan membiarkan mang Udin kebingungan.
            Agak sedikit berjalan cepat, Nita memegang pundak lelaki yang sedari tadi duduk di dekat taman dekat komplek rumahnya.
“Satria?” tanya Nita pelan.
“Hey nona manis Nita,” jawab Satria sambil memutar badannya ke arah Nita dengan senyuman khasnya.
“Hey Sat, akhirnya kita ketemu lagi. Lo kok bisa ada di sini?” tanya Nita heran.
“Pengen ketemu kamu aja, Nit. Gak apa-apa kan?” ujarnya lagi sambil tersenyum.
“Ya gapapa lah, Sat. Kebetulan banget ketemu kamu di sini, aku kan belum ngucapin makasih sama kamu udah nganterin aku sampe rumah waktu itu,” ucap Nita lagi dan kali ini tutur bahasanya ke Satria lebih halus.
“Jangan bilang makasih ke aku dong, makasihnya ke supir taksi, kan dia yang nganterin kamu sampe rumah hehehe,” jawabnya bercanda.
“Ah, kamu bisa aja. Tapi emang iya sih hahaha,” ucap Nita sambil tertawa.
            Sore itu pun mereka lewati dengan mengobrol santai di taman depan komplek rumah Nita. Mereka bercerita satu sama lain agar mengenal dekat sosok masing-masing. Semua pertanyaan yang dilontarkan Nita semuanya di jawab baik dengan Satria, begitu juga sebaliknya. Bahkan hari itu Nita menceritakan semua alasannya perihal ketakutannya saat hujan datang. Dan hari itu terasa begitu sempurna karena Nita seakan-akan menemukan teman baru yang begitu mengerti keadannya dan yang terlebih penting sore itu tidak turun hujan.
            Sudah satu minggu lebih Nita tidak melihat Satria di taman itu. Sudah tiga hari pula Nita menunggu kedatangan Satria setiap pulang kuliah di sana. Nita merasa ada sesuatu yang  hilang saat tidak bertemu Satria. Kemana dia? Tanyanya heran. Tiga hari itu juga Nita lewati di dalam mobil bersama mang Udin dalam keadaan hujan. Ya, hujan. Mengapa Nita tidak takut dengan hujan? Bahkan ia berani menunggu di dalam mobil ditengah hujan lebat. Mang Udin pun bertanya-tanya dalam hati. Nita terus memandangi kaca mobilnya dan sesekali ia mengelap embun yang menempel di kaca saat hujan turun. Sat, kamu kemana sih, lirihnya dalam hati. Satria memang pernah bilang ke Nita bahwa dirinya akan datang membawa payung hitam di saat hujan turun dan kata-kata itu ingin Nita buktikan dari tiga hari belakangan. Namun, mengapa Satri tidak muncul juga? Akhirnya di hari ketiga itu Nita menyerah untuk membuktikan semua perkataan Satria. Ia pun meninggalkan taman itu.
“Mang, pulang aja yuk,” ucap Nita lirih.
“Baik neng,” jawab mang Udin.
            Mobil hitam itu pun melaju menuju rumah Nita. Sesampainya di rumah, Nita bergegas masuk ke kamar dengan raut muka sedih. Ah, dasar lelaki pembohong, ujarnya kesal. Nita pun membuka laptopnya untuk bermain games. Tak lama Nita mendapatkan sebuah sms masuk ke ponselnya dengan nomor yang tidak dikenalnya.
Hay nona manis, maaf ya aku udah membuat kamu menunggu berhari-hari di taman depan komplek rumahmu. Maaf, bukan maksud untuk membohongi kamu, tapi aku sedang ada keperluan di luar sana. Aku harap dengan kamu mengenal aku, kamu sudah tidak lagi takut jika hujan turun. Jangan pernah menyalahi hujan tentang kematian Renno, karena sesungguhnya hujan itu hanya sebuah air yang dijatuhkan ke bumi. Mulai sekarang kamu harus menyukai hujan ya, Nit karena aku sangat menyukainya dan aku sudah menganggap bahwa aku adalah bagian dari tetesan air yang diturunkan di muka bumi ini. Sampai bertemu lagi, Nit. Walaupun raga kita jauh, tapi aku akan selalu hadir di kala hujan datang, mungkin dalam mimpi kamu hehhe. Maaf ya aku belum bisa menemui kamu dalam waktu dekat ini. Salam hangat, Satria.
            Tiba-tiba Nita menjatuhkan air matanya, Nita pun bingung tau darimana Satria nomor handphonenya. Dan semenjak itu, sms dari Satria di simpan baik di ponsel Nita dan Nita pun mulai menyukai hujan seperti apa yang Satria lakukan. Yaaa, I Hate Rain but I Love It.

Sabtu, 05 Januari 2013

Resensi Novel Sempurna



Judul Buku : Sempurna
Penulis : Nonier
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 326 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Harga: Rp.45.000
Sinopsis :
Aku tak akan membiarkan diriku jatuh cinta pada seseorang yang tak bisa kumiliki....

Kau adalah musuh bagi hatiku. Yang membuat aku waspada dan aku buru-buru membentengi diri agar tak terpikat pada pesonamu. Tapi, kau terus memaksa masuk. Seperti kuda Troya, kau sukses menyelusup ke ruang hatiku. Aku memang bertekad menjauhimu, tetapi jantungku ternyata tak cukup kuat untuk membendung setiap debaran yang tercipta karena dirimu.

Aku tahu akan menyesali semuanya, tetapi tak ada yang bisa kulakukan.... Aku telanjur menerjunkan diri ke dalam api cintamu. Terbakar bersama cinta yang kelak juga akan membumihanguskan kebahagiaanku. Aku nekat, mengambil risiko terluka lagi... dan kali ini karenamu.
Ringkasan Cerita :
Berawal dari seorang lelaki yang bernama Awang, yang ditelepon oleh eyang uti saat ia sedang dalam perjalanan. Pada awal perbincangan ditelepon antara Awang dan eyang uti soal perjodohan Awang dengan seorang gadis bernama Hanung. Tetapi ditengah pembicaraan nya eyang uti meminta tolong kepada Awang untuk membantu Harjanti untuk mencariakan seseorang yang bernama Watik.
Watik ini merupakan seorang pembantu yang berada dirumah Kejora.  Dari sini lah permasalahan antara Awang, Kejora, dan Watik dimulai. Sebenernya kedatangan Awang hanya untuk memastikan apakah Watik benar akan menikah dengan suami Harjanti yg bernama Nandar. Tapi akibat kesalah pahaman si Kejora masalah ini menjadi rumit. Dan karna permasalahan itu Awang dan Kejora sampai harus menyelesaikan masalah ini dikampung Awang. Tetapi karna permasalahan Watik ini yang akhirnya membuat Awang dan Kejora bisa menjadi dekat.
Tetapi didalam buku ini bukan Watik saja yg menjadi konflik. Didalam novel ini dijelaskan juga konflik Awang dengan mantan kekasihnya yang bernama Nanda. Dan konflik antara Kejora dengan Dimas yang hubungan percintaannya menggantung begitu saja.
Konflik muncul disaat Awang dan Kejora bertemu dengan Nanda di mini market yang berada di kampung Awang. Disitu Nanda bercerita tentang masalahnya dan Nanda ingin sekali berbalikan dengan Awang, tetapi saat itu juga Awang memperkenalkan Kejora kepada Nanda sebagai kekasihnya.
Setelah masalah Watik selesai, Kejora kembali ke Jakarta dan sejak saat itu Kejora sudah tidak bertemu Awang. Tetapi mereka masih saling memikirkan satu sama lain.
Penilaian :
Cerita dalam novel ini menggunakan bahasa sehari-hari, cerita yang mungkin bisa ditemukan dikehidupan nyata,dan kosakata yang mudah dipahami. Cerita juga menarik untuk dibaca. Didalam novel ini membuat pembaca tertarik untuk cepat-cepat membaca bab selanjutnya. Menggunakan konflik yang bisa ditemukan didalam kehidupan kita.Tetapi dalam akhir cerita tidak disebutkan akan berakhir bahagia atau sedih. Jadi diakhir cerita, ceritanya menggantung. 

Tips Menulis Cerita Pendek (Cerpen)


Pada saat menulis cerpen, kita harus cermat dalam pemilihan kata. Hal ini dikarenakan terbatasnya durasi dan lingkup cerita dalam sebuah cerpen. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar cerpen yang kita buat memiliki cerita yang jelas serta dipahami oleh pembaca. Berikut ini adalah paparannya:


·         Pemilihan Topik/Tema
Topik atau tema adalah ide cerita dari sebuah tulisan, dan biasanya mengandung pesan, nilai-nilai atau tujuan yang akan disampaikan kepada pembaca. Tema ini pula yang menjadi benang merah yang menghubungkan awal dan akhir dari sebuah cerita. Karena durasi cerpen yang pendek, maka apapun yang kita tulis harus disesuaikan dengan tema agar cerita tidak melantur kemana-mana.
·         Pengaturan Durasi (Tempo Waktu)
Cerpen yang efektif akan berisi cerita dengan tempo waktu yang pendek. Biasanya cerita sebuah cerpen hanya berkisar tentang satu kejadian yang dialami oleh si tokoh cerita. Bisa jadi isi ceritanya hanya terjadi dalam satu hari atau beberapa jam saja, tidak seperti menulis novel yang bisa menuliskan kehidupan tokoh cerita dari mulai bayi hingga tua. Karena waktu yang singkat inilah, usahakan agar kejadian yang kita ceritakan bisa sesuai dengan tema cerita.
·         Penentuan Setting
Karena ini adalah cerita pendek, maka jumlah kata yang akan kita tulis juga terbatas. Untuk itu setting atau lokasi kejadian yang kita tentukan haruslah tepat dan mendukung jalannya cerita. Tidak perlu banyak membuat setting, karena akan membuat jalan cerita mengambang alias tidak jelas. Misal untuk menulis cerita tentang kisah cinta pertama, kita bisa mengambil lokasi di sekolah, atau kampus, atau tempat kerja dan rumah si cewek. Jadi tidak perlu kita menceritakan kejadian saat ketemu di toko buku, pasar, taman, mall, food court dan lainnya.
·         Pemilihan Tokoh
Sebuah cerpen cukup memiliki maksimal 4 tokoh saja untuk menjaga efektivitas cerita. Terlalu banyak tokoh akan membuat cerita menjadi kabur. Dari tokoh-tokoh tadi, kita harus memilih tokoh utama yang akan menjadi fokus cerita yang kita buat. Tidak perlu terlalu panjang lebar dalam menjelaskan para tokoh, cukup singkat saja karena ini hanyalah sebuah cerita dengan durasi yang pendek.
·         Penyisipan Dialog
Meski ini adalah sebuah cerita pendek, namun ceritanya menjadi kurang bermakna jika hanya berisi narasi tanpa dialog. Dialog adalah pendukung yang akan menguatkan karakter tokoh dan mempertegas jalan cerita. Namun perlu berhati-hati dalam menyisipkan dialog ini, jangan sampai terlalu panjang. Buat saja dialog yang bisa sejalan dengan tema. Jika terlalu melebar, lebih baik dialog yang tidak penting dihapus saja.
·         Pembuatan Alur Cerita
Untuk membuat cerpen yang bisa membuat pembaca akan mengikuti jalannya cerita sampai akhir, sebaiknya kita membuka dengan sebuah paragraf yang menarik. Alur cerita selalu dimulai dengan pembuka, kemudian inti/isi cerita dan diakhiri dengan penutupan (ending). Karena dibatasi dengan durasi yang pendek, maka sebisa mungkin kita membuat alur cerita yang singkat dan jelas. Tidak perlu memutar-mutar cerita sehingga terkesan bertele-tele, yang membuat ending cerita tidak bisa klimaks. Meskipun kita membuat alur ceritanya singkat dan jelas, tapi tetap usahakan agar pembaca tidak bisa menebak akhir cerita secara dini (istilahnya (twice ending). Kita harus pandai membuat cerita yang membuat pembaca penasaran dan selalu menebak-nebak hingga terus membaca hingga akhir cerita.


Sumber :



CONTOH-CONTOH 30 MACAM PERIBAHASA


Peribahasa adalah kata-kata yang merupakan kalimat yang lengkap dan berisi pernyataan suatu keadaan.
CONTOH:
(peribahasa)=(arti peribahasanya)
1.ada air ada ikan=Dimanapun kita tinggal,rezeki akan selalu ada
2.ada gula ada semut=Dimana banyak kesenangan disitulah banyak orang datang
3.ada rotan ada duri=kesenangan tentu ada kesusahan
4.ada ubi ada talas,ada budi ada balas=kejahatan dibalas dengan kejahatan,kebikkan dibalas dengan kebaikkan
5.ada udang di balik batu=ada suatu maksud yang tersembunyi
6.air beriak tanda tak dalam=orang yang banyak bicara atau sombong biasanya kurang ilmunya
7.air cucuran atap jatuh ke pelimbahannya=biasanya sifat menurut teladan orang tuanya
8. air di daun keladi=sukar di ajar atau dinasihati
9.air di cencang tiada putus=persaudaraan tidak akan putas karena hanya perselisihian kecil
10.air jernih ikannya jinak=negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik,baik pula budi bahasanya.
11.air pun ada pasang surutnya=senang dan susah selalu silih berganti
12.air susu dibalas dengan air tuba=perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat
13.air tenang biasanya menghanyutkan=orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya
14.air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya=orang pendiam jangan disangka tidak berani
15.api dalam sekam=hal-hal tidak baik yang tidak tampak dan bahkan semakin membahayakan
16.asam di darat,ikan di laut bertemu di belanga=laki-laki dan perempuan kalau sudah jodoh pasti akan bertemu juga
17.bagai anjing beranak enam=kurus sekali
18.bagai di sayap dengan sembilu=rasa hati yang sangat pedih
19.bagai duri di dalam daging=suatu yang selalu menyakitkan hati dan mengganggu pikiran
20.bagai itik pulang petang=sangat lambat jalannya
21.bagai mendapat durian runtuh=mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka
22.bagai menulis di atas air=melakukan perkerjaan yang sangat sukar atau membawa mustahil secara hasil
23.bagai pinang dibelah dua=sama persis
24.bagai rambut di belah seribu=sedikit sekali
25.bagai rumah ditepi tebing=selalu dalam kecemasan dan ketakutan
26.bagai telur di ujung tanjuk=terancam bahaya
27.bagaimana ditanam begitulah dituai=tiap-tiap orang ber buat jahat,jahatlah balasannya,begitu sebaliknya
28.bahasa menunjukkan bangsa=budi bahasa atau pangrai serta tutr kata menunnjukkan sifat serta tabitatnya
29.bab ilmu padi,kian berisi kian runduk=makin berilmu tidak sombong
30. anak bapak=anak lelaki yang berani

Sumber :