Selasa, 26 Maret 2013

Tulisan 8


MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)

1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru
7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
9. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
10. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
12. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.

13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan
18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.


22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
24. Histeron Proteron
adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya
25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
28. Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
30. Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
31. Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
32. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
33. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
34. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
35. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
36. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
37. Alegori
adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
38. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
39. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
40. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
41. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
42. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
43. Sinekdoke
- Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
- Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
44. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
45. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
46. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
48. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
50. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
51. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
53. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?

57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
59. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
60. Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya.
Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
61. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
62. Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
63. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?”

Sumber :

Senin, 25 Maret 2013

Tulisan 7


Kalimat Normatif dan Kalimat Inversi

Urutan fungsi dalam kalimat bahasa Indonesia boleh dikatakan mengikuti pola Subjek–Predikat–Objek (jika ada)–dan Pelengkap (jika ada). Kalimat-kalimat yang berpola seperti tersebut merupakan kalimat yang sering disebut kalimat normatif. ( definisi kalimat normatif )

Akan tetapi, ada satu pola kalimat dalam bahasa Indonesia yang predikatnya selalu mendahului subjek (P–S). Kalimat yang menggunakan pola kalimat seperti itu disebut kalimat inversi. Pada umumnya kalimat inversi mensyaratkan subjek yang tidak
tertentu atau tidak definit. ( definisi kalimat inversi )


Coba, bandingkan pola kedua kalimat berikut ini!
1. Pak Kartono menanam bibit durian.
2. Ada seseorang yang mencari Anda.

Pada kalimat 1 dapat disimpulkan bahwa pola kalimat 1 adalah S–P–O, sedangkan pola kalimat 2 adalah P–S.

Verba ada dalam kalimat inversi dapat digantikan dengan verba terdapat dengan makna yang boleh dikatakan sama. Coba, bandingkan kalimat 1 dan 2 pada contoh berikut.

1. Ada perbedaan kenyamanan antara menonton film di ruangan ber- AC dan ruangan tidak ber-AC.

2. Terdapat perbedaan kenyamanan antara menonton film di ruangan ber-AC dan ruangan tidak ber-AC.

Sumber :

Rabu, 13 Maret 2013

Bahasa Pemrograman Generasi ke 5


Bahasa pemrograman generasi kelima merupakan kelompok bahasa-bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kecerdasan buatan adalah disiplin dalam ilmu komputer yang mempelajari cara komputer meniru kecerdasan manusia. Berbagai aplikasi kecerdasan manusia adalah sebagai berikut:
Pemrosesan bahasa alami (natural language processing), yakni mengatur komputer agar bisa berkomunikasi dengan manusia melalui bahasa manusia (Indonesia, Inggris, Spanyol, Prancis, dan sebagainya).
Pengedalian robotika dan sensor mata.
Aplikasi sistem pakar (expert system) yang meniru seorang pakar di bidang tertentu sehingga bisa menghasilkan nasehat atau pemikiran yang setara dengan seorang pakar.
Dengan menggunakan bahasa generasi kelima dimungkinkan untuk melakukan perintah dengan cara percakapan seperti berikut:
“Tampilkan semua nama mahasiswa yang IPK-nya di atas 3,0 dan urutkan berdasarkan IP secara descending”
PROLOG dan LISP merupakan dua contoh bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan
Fifth-Generation Language (5GL) adalah bahasa pemrograman yang menggunakan interface pengembangan visual atau grafik untuk membuat bahasa sumbernya yang biasanya di-compile dengan compiler 3GL atau 4GL yang sudah berorientasi pada objek oriented (Pemrograman Berbasis Objek).
Contoh:Pembuatan tampilan Web dengan PHP yang berisikan HTML(HyperText Markup Language)dan program lainnya.
Generasi pendahulu 1GL,2GL,dan 3GL disebut bahasa prosedur. Sedangkan 4GL dan 5GL disebut bahasa nonprosedur, yakni program harus menentukan kumpulan instruksi yang tepat yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Sumber :
http://archavesta.wordpress.com/2010/12/22/bahasa-pemrograman/

Bahasa Pemrograman Generasi ke 4


Bahasa pemrograman generasi keempat dirancang untuk mengurangi waktu pemrograman dalam membuat program sehingga diharapkan produktifitas pemrogram jadi meningkat dan program dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat. Alhasil, bahasa pemrograman generasi keempat yang dikenal dengan sebutan 4GL dapat dipakai oleh pemakai yang kurang mengetahui hal-hal teknis tentang pemrograman tanpa bantuan pemrogram profesional. Sebagai contoh pemrogram dapat membuat program dengan Microsoft Access di lingkungan PC dengan mudah.
Bahasa pemrograman generasi keempat biasa disebut sebagai high level language atau bahasa berorientasi pada masalah (problem oriented language) karena memungkinkan pemakai menyelesaikan masalah dengan sedikit penulisan kode dibandingkan pada bahasa prosedural. Bahasa pemrograman generasi keempat menggunakan pendekatan non-prosedural. Untuk mendapatkan suatu hasil, seorang pemakai tidak perlu memberitahukan secara detail tentang bagaimana mendapatkannya. Gambar di bawah ini memberikan contoh yang menunjukkan perbedaan bahasa prosedural dan non-prosedural dalam memperoleh data tentang seorang mahasiswa.
Fourth-Generation Language (4GL) adalah bahasa pemrograman yang telah didesain lebih “natural”,sehingga makin mudah digunakan karena sudah mendekati bahasa percakapan sehari-hari dan sudah dapat untuk mengakses database. Contoh : LIST NAMA, ALAMAT, NILAI FOR NILAI > 7 .
Ciri-ciri 4GL:
-          Mudah untuk dipelajari dan dipahami
-          Tepat untuk mengakses database
-          Memfokuskan pada memaksimalkan produktivitas manusia dari pada minimisasi waktu computer
-          Tersedia dalam software paket yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang diinginkan.

Sumber :



Bahasa Pemrograman Generasi ke 3

Bahasa pemrograman generasi ketiga menggunakan pendekatan prosedural. Sebagai bahasa prosedural, pemrogram perlu menuliskan instruksi-instruksi yang rinci agar komputer melaksanakan tugasnya. Program ditulis dengan menggunakan kata-kata yang biasa dipakai manusia, seperti WRITE untuk menampilkan sesuatu di layar dan READ untuk membaca data dari keyboard.
Bahasa generasi ketiga seringkali disebut sebagai high level language disebabkan bahasa ini menggunakan kata-kata yang biasa digunakan manusia. Beberapa contoh bahasa pemrograman yang masuk dalam kategori generasi ketiga yaitu ADA, ALGOL, C, BASIC, COBOL, FORTRAN, dan PASCAL.
Third-Generation Language (3GL) atau Bahasa Generasi 3 adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dengan memasukkan unsur kata yang dapat dimengerti karena pemrosesan program oleh komputer melalui tahap-tahap berikut :
a.Tahap 1: Compilation (Compiler) yaitu suatu perangkat lunak yang berfungsi menterjemahkan bahasa pemrograman tingkat tinggi menjadi bahasa mesin oleh Compiler karena sebenarnya komputer hanya dapat mengerti bahasa mesin saja.
b.Tahap 2 : Link yaitu berfungsi untuk menghubungkan program yang telah diubah ke bahasa mesin tadi dengan fungsi pustaka dan informasi tentang karakteristik mesin komputer yang digunakan.
c.Tahap 3 : Execution yaitu tahapan dimana program akan diproses mesin sehingga menghasilkan keluaran yang dikehendaki oleh programmer. 
Contoh bahasa tingkat tinggi: FORTRAN, COBOL, PASCAL,BASIS,MODULA-2,dll.
Sumber :







Selasa, 12 Maret 2013

Bahasa Pemrograman Komputer Generasi Kedua


Bahasa pemrograman generasi kedua menggunakan bahasa rakitan (assembly). Sebagai pengganti kode-kode biner, digunakanlah kependekan dari kata-kata. Misalkan “MOV” untuk menyatakan “MOVE” dan JNZ yang berarti “jump non-zero”. Setiap instruksi dalam bahasa rakitan sebenarnya identik dengan satu instruksi dalam bahasa mesin. Bahasa ini sedikit lebih mudah dipahami daripada bahasa mesin. Bahasa ini sedikit lebih mudah dipahami daripada bahasa mesin mengingat perintah dalam bentuk kata-kata yang dipendekkan lebih mudah daripada mengingat deretan angka biner.
Berikut adalah contoh instruksi yang ditulis dalam bahasa rakitan akan menjadi seperti berikut:
Tampak bahwa penggunaan notasi seperti MOV AH, 02 jauh lebih mudah diingat atau dipahami daripada penulisan instruksi dalam bahasa mesin: B402 atau 1011 0100 0000 0010.
Second-Generation Language (2GL) atau Bahasa Generasi 2 adalah bahasa pemrograman assembler atau bahasa assembly yang sudah mengubah pernyataan dengan memasukkan unsur bahasa dalam instruksinya meskipun singkat sehingga lebih mudah dibanding bahasa mesin.
Ciri-ciri bahasa assembly:
-          Kode ditandai dengan nama yang mudah diingat seperti ADD,SUB,dan MULT
-          Alamat penyimpanan (storage addresses) nyata dimna data ditempatkan dapat didefinisikan dengan nama-nama seperti AMT1 dan AMT2 untuk memudahkan rujukan.
Sama seperti bahasa mesin, bahasa assembly tergantung computer (tidak portable). Untuk bahasa assembly masih digunakan karena begitu mirip dengan bahasa mesin dengan kode yang sangat efisien untuk membuat sytem software lebih disukai menggunakan bahasa assembly karena sangat efisien dalam penggunaan computer(butuh memori yang kecil).
Komputer generasi kedua ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Menggunakan teknologi sirkuit berupa transistor dan diode untuk menggantikan tabung vakum.
Sudah menggunakan operasi bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti FORTRAN dan COBOL.
Kapasitas memori utama dikembangkan dari Magnetic Core Storage.
Menggunakan simpanan luar berupa Magnetic Tape dan Magnetic Disk.
Kemampuan melakukan proses real time dan real-sharing.
Ukuran fisiknya sudah lebih kecil dibanding komputer generasi pertama.
Proses operasi sudah lebih cepat, yaitu jutaan operasi perdetik.
Kebutuhan daya listrik lebih kecil.
Orientasi program tidah hanya tertuju pada aplikasi bisnis, tetapi juga aplikasi teknik.
UNIVAC III
Dibanding denga tabung, teknologi transistor jauh lebih efisien sebagai switchdan dapat diperkecil ke skala mikroskopik. Pada tahun 2001 peniliti Intel telah memperkenalkan silikon paling kecil dan paling cepat di dunia, dengan ukuran 20 nanometer ata sebanding dengan sepermiliar meter, yang akan digunakan pada prosesor dengan kecepatan 20 GHz (Giga Hertz). Era ini juga menandakan permulaan munculnya minikomputer yang merupakan terbesar kedua dalam keluarga komputer. Harganya lebih murah dibanding dengan generasi pertama. Komputer DEC PDP-8 adalah minikomputer pertama yang dibuat tahun 1964 untuk pengolahan data komersial.
Jenis-jenis komputer lain yang muncul pada generasi ini diantaranta UNIVAC III, UNIVAC SS80, SS90, dan 1107, IBM 7070, 7080, 1400, dan 1600.
Sumber :



Senin, 11 Maret 2013

Bahasa Pemrograman Generasi Pertama


Bahasa Pemrograman Generasi Pertama adalah bahasa mesin atau level instruksi dan data yang memerintahkan hardware komputer agar dapat bekerja dengan menggunakan kode-kode biner (binary digit) terdiri dari angka 0 dan angka 1. 
Disebut generasi pertama karena merupakan jenis yang paling awal dikembangkan tahun 1940-an dan awal 1950-an semua program harus dikodekan dalam bahasa mesin, sehingga pemograman dalah bahasa mesin:
-          Akan menyita waktu dan kondusif untuk membuat kesalahan.
-          Berbeda untuk setiap jenis computer, sehingga tergantung pada computer dan tidak setandar.
Semua program harus ada dalam bahasa mesin agar dapat dieksekusi, sehingga bahasa lain yang ditulis programmer perlu diterjemahkan oleh computer ke bahasa mesin untuk eksekusi.

Bahasa pemrograman generasi pertama berorientasi pada mesin. Program disusun dengan menggunakan bahasa mesin. Tentu saja program generasi ini sangat sulit untuk dipahami oleh orang awam dan sangat membosankan bagi pemrogram. Pemrogram harus benar-benar menguasai operasi komputer secara teknis. Namun bahasa generasi ini memberikan eksekusi program yang sangat cepat. Selain itu, bahasa mesin sangat bergantung pada mesin (machine dependent), artinya, bahasa mesin antara satu mesin dengan mesin lainnya akan berbeda.

Komputer Generasi I (1940-1959)
ENIAC
Electronic Numerical Integrator and Calculator (ENIAC) merupakan generasi pertama komputer digital elektronik yang digunakan untuk kebutuhan umum. Pgamroposal ENIAC dirancang oada tahun 1942, dan mulai dibuat pada tahun 1943 oleh Dr. John W. Mauchly dan John Presper Eckert di Moore School of Electrical Engineering (University of Pennsylvania) dan baru selesai pada tahun 1946.

ENIAC berukuran sangat besar, untuk penempatannya membutuhkan ruang 500m2. ENIAC menggunakan 18.000 tabung hampa udara, 75.000 relay dan saklar, 10.000 kapasitor, dan 70.000 resistor. Ketika dioperasikan, ENIAC membutuhkan daya listrik sebesar 140 kilowatt dengan berat lebih dari 30 ton, dan menempati ruangan 167 m2.
Mesin Von Neumann
Mesin ini dikembangkan oleh seorang ahli matamatika yaitu John Von Neumann yang juga merupakan kosultan proyek ENIAC. Mesin ini dikembangkan mulai tahun 1945 yang memberikan gagasan sebagai stored-program concept, yaitu sebuah konsep untuk mempermudah proses program agar dapat direpresentasikan dalam bentuk yang cocok untuk penyimpanan dalam memori untuk semua data. Gagasan ini juga dibuat hampir pada waktu yang bersamaan dengan Turing. Selanjutnya Von Neumann mempublikasikannya dengan nama baru yaitu: Electronic Discrete Variable Computer (EDVAC).
Semua input dan output dilakukan melalui kartu plong. Dalam waktu satu detik, ENIAC mampu melakukan 5.000 perhitungan dengan 10 digit angka yang bila dilakukan secara manual oleh manusia akan memakan waktu 300 hari, dan ini merupakan operasi tercepat saat itu dibanding semua komputer mekanis lainnya. ENIAC dioperasikan sampai tahun 1955. Teknologi yang digunakan ENIAC adalah menggunakan tabung vakum yang dipakai oleh Laboratorium Riset Peluru Kendali Angkatan Darat (Army’s Ballistics Research Laboratory-LBR) Amerika Serikat.
Selanjutnya mesin ini dikembangkan kembali dengan perbaikan-perbaikan pada tahun 1947, yang disebut sebagai generasi pertama komputer elektronik terprogram modern yang disediakan secara komersial dengan nama EDVAC, EDSAC (Electronic Delay Storage Automatic Calculator), dan UNIVAC1 dan 2 (Universal Automatic Computer) yang dikembangkan oleh Eckert dan Mauchly. Untuk pertama kalinya komputer tersebut menggunakan Random Access Memory (RAM) untuk menyimpan bagian-bagian dari data yang diperlukan secara cepat.
Dengan konsep itulah John Von Neumann dijuluki sebagai bapak komputer modern pertama di dunia yang konsepnya masih digunakan sampai sekarang. John Von Neumann lahir di Budapest, Hongaria 28 Desember 1903 dan meninggal pada tanggal 8 Februari 1957 di Washington DC, AS. Von Neumann sangat cerdas dalam matematika dan angka-angka. Pada usia eman tahun dia sudah dapat menghitung pembagian angka dengan delapan digit tanpa menggunakan kertas atau alat bantu lainnya. Pendidikannya dimulai di University of Budapest pada tahun 1921 di jurusan kimia. Tapi kemudian dia kembali kepada kesukaannya, matematika, dan menyelesaikan doktoralnya di bidang matematika di tahun 1928. di tahun 1930 dia mendapatakan kesempatan pergi ke Princeton University (AS). Pada tahun 1933, Institute of Advanced Studies dibentuk dan dia menjadi salah satu dari enam professor matematika di sana. Von Neumann kemudian menjadi warga negara Amerika.
Von Neumann juga merupakan orang pertama yang mencetuskan istilah “Game Theory” yang kemudian berkembang menjadi ilmu tersendiri. Game theory bermanfaat untuk mensimulasikan permainan, seperti catur, bridge, dan sejenisnya. Dia juga bermanfaat untuk mensimulasikan perang.
Komputer Komersial Pertama

Pada pertengahan tahun 1950 UNIVAC mengalami kemajuan dalam beberapa aspek pemrograman tingkat lanjut, sehingga merupakan komputer general purpose pertama yang didesain untuk menggunakan angka dan huruf dan menggunakan pita magnetik sebagai media input dan output-nya. Inilah yang dikatakan sebagai kelahiran industri komputer yang didominasi oleh perusahaan IBM dan Sperry. Komputer UNIVAC pertama kali digunakan untuk keperluan kalkulasi sensus di AS pada tahun 1951, dan dioperasikan sampai tahun 1963.

Sumber :

Minggu, 10 Maret 2013

Tulisan1


Makna Denotasi dan Makna Konotasi

1. Makna Denotasi

Makna denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus. Makna denotasi lazim disebut 1) makna konseptual yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data) faktual dan objektif. 2) makna sebenarnya, umpamanya, kata kursi yaitu tempat duduk yang berkaki empat (makna sebenarnya). 3) makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna sebenarnya, bukan makna kias.
Contoh :
1. Adik makan nasi. ( makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut )
2. Harga kambing hitam itu sangat mahal. ( kambing hitam bermakna kambingg yang memiliki warna hitam )

2. Makna konotasi

Makna konotasi merupakan makna kiasan atau makna yang timbul setelah disusun dalam kalimat.

Contoh :

1. Dalam peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam. (kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan)
2. Anak itu berangkat besar ketika ayahnya pergi ke Jepang. ( berangkat bermakna beranjak atau mulai menjadi )
3. Bunga desa itu sudah menjadi karyawan bank.(Kata “bunga desa” bermakna sesuatu yang dianggap cantik)

Makna konotasi dibagi menjadi 2 yaitu :
A. Konotasi positif merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan lebih sopan.
Contoh :
1. Sebagai seorang istri harus pandai menyenangkan suami.
2. Biaya pemakaman para korban bencana alam ditanggung pemerintah setempat.
3. Para wanita tuna susila bekerja akibat tuntutan kebutuhan ekonomi.
4. Tiga pahlawan reformasi telah gugur lima tahun yang lalu. ( Kata “gugur” bermakna mati dalam pertempuran )
B. Konotasi negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.
Contoh :
1. Selama meringkuk di penjara, Roy berubah menjadi pendiam. ( Kata penjara bermakna tempat mengurung badan )
2. Masih ada segerombolan orang yang suka menebang demi keuntungan pribadi. (Kata “gerombolan” bermakna kawanan pengacau / perusuh.)
3. Banyak gelandangan tidur di bawah jembatan.

Berikut adalah contoh-contoh kata yang bermakna denotasi dan konotasi
1) meluap
denotasi : Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak mampu
dikendalikan oleh tanggul yang ada disekitanya.
konotasi : Kemarahan Pak Budi makin hari tambah meluap karena masalah yang diperbantahkan itu
tidak pernah menemukan titik permasalahannya.
2) penuh
denotasi : Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh
pemukiman penduduk.
konotasi : Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab.
3) naik
denotasi : Pak Halim pergi ke Makassar dengan naik mobil pribadi.
konotasi : Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen.
4) tumbuh
denotasi : Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar- besar.
konotasi : Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan ke
era reformasi.
5) atas
denotasi : Di atas pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa sarang burung hantu.
konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan
warna
6) kendali
denotasi : Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab
kendali dalam kapal sedang mengalami gangguan.
konotasi : Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali.(kontrol)
7) panas
denotasi : Permukaan kulit pada anak itu lecet akibat tersiram air panas.
konotasi : Suhu dalam ruangan itu semakin panas ketika peserta diskusi dalm ruangan itu saling
beradu argumen. (panas=ketegangan)
8) hancur
denotasi : Mainan anak pak lurah hancur terinjak mobil.
konotasi : Semua perkataannya kedengaran hancur akibat terbawa emosi .(hancur= tidak masuk
akal).
9) arus
denotasi : Adik terseret arus yang sangat deras saat menyeberang sebuah sungai di tepi rumahnya.
konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan lebih banyak dibandingkan tahun
kemarin. (arus=sistem)
10) hangus
denotasi : Bau hangus itu dihasilkan dari pembakaran sisa-sisa plastik dan kertas yang ada di tepi jalan
itu.
konotasi : Semua dana yang dianggarkan telah hangus akibat program kerja yang tidak tertata dengan
rapi. (hangus=ludes)

Sumber :
http://mersiku.jw.lt/materi/bahasa_indonesia_3

Tugas Paragraf


PARAGRAF
Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.
Jenis-jenis Paragraf
1.      Paragraf Narasi
Paragraf Narasi ialah jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tikoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
Paragraf narasi juga dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu:
  • Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.
  • Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa.
2.      Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah:
  1. Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
  2. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
  3. Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
  4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Didalam paragraf deskriptif terdapat pola pengembangan paragraf, yaitu:
  1. Pola Spasial
  2. Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan yang berdasarkan pada posisi penulis saat menggambarkan suatu objek. Pola sudut pandang terbagi lagi menjadi 2 pola yaitu:
1.      Pola Subjektif ialah pola yang menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai kesan atau opini dari penulis.
2.      Pola Objektif ialah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.

3.      Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
  1. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.
  2. Gaya penulisannya bersifat imformatif.
  3. Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra.
  4. Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
Paragraf eksposisi terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
  • Eksposisi Definisi, batasan pengertian topik dengan menfokuskan pada karakteristik topik itu sendiri.
  • Eksposisi Klasifikasi ialak paragraf yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori.
  • Eksposisi Proses, paragraf jenis ini sering ditemukan pada buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.
  • Eksposisi Ilustrasi (contoh), pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung "seperti" dan "bagaikan."
  • Eksposisi Pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi", "meskipun begitu", "sebaliknya".
  • Eksposisi Berita ialah paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar
  • Eksposisi Perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
  • Eksposisi Analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing subbagian dikembangkan secara berurutan.
4.      Paragraf Argumentasi
Paragraf Agumentasi ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:
  1. Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
  2. Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa gambar/grafik, dll.
  3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
  4. Penutup berisi kesimpulan.
Jenis-jenis paragraf argumentasi:
  1. Pola Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.

  1. Pola Generalisasi (pola umum) adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.

  1. Pola Hubungan Sebab Akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

5.      Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:
1.      Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2.      Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3.      Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui epercayaan antara penulis dengan pembaca.
4.      Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5.      Persuasi memerlukan fakta dan data.
Berdasarkan Pola Pengembangannya :
a. Pola umum-khusus
Pola ini diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum dengan ditandai kata banyak, umumnya kemudian dijelaskan dengan rincian - rincian.
b. Pola khusus-umum
Pola ini merupakan kebalikan dari pola umum-khusus yaitu diawali dengan rincian - rincian dan diakhiri pernyataan yang bersifat umum.
c. Pola definisi luas
Pola ini digunakan sebagai usaha penulis untuk memberkan keterangan atau arti terhadap sebuah kata atau suatu hal.
d. Pola proses
Pola ini merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
e. Pola sebab-akibat
Pola ini dilakukan dengan mencantumkan sebab-sebab suatu hal terjadi dan diikuti dengan akibat yang ditimbulkan oleh sebab-sebab tersebut.
f. Pola ilustrasi
Pola ini dilakukan ketka ditemukan sebuah gagasan yang masih terlalu umum sehingga dibutuhkan ilustrasi-ilustrasi yang bersifat konkret.
g. Pola pertentangan dan perbandingan
Pola pertentangan digunakan ketka kita membahas suatu persoalan dengan cara mengontraskan dengan masalah lain, sedangkan pola perbandingan digunakan ketika membahas dua hal atau objek berdasarkan persamaan dan perbedaan-perbedaannya.
h. Pola analisis
Pola ini digunakan ketika menjelaskan suatu hal atau gagasan yang sifatnya umum ke dalam perincian-perincian yang logis dan analitis.
i. Pola klasifikasi
Pola ini digunakan untuk mengelompokkan hal, peristiwa, atau benda yang dianggap memiliki kesamaan-kesamaan tertentu.
j. Pola seleksi
Pola ini dilakukan dengan cara memilih perbagian dengan didasarkan atas fungsi, kondisi, atau bentuknya.
k. Pola titik pandang
Pola ini dilakukan dengan cara melihat kedudukan pengarang dalam menceritakan atau melihat sesuatu.
l. Pola dramatis
Pola ini dilakukan dengan cara penceritaan tidak langsung atau melalui dialog-dialog.
m. Analogi
Pola ini dilakukan dengan membandingkan dua benda yang banyak kesamaan sifatnya.
n. Generalisasi
Pola ini dilakukan dengan cara menarik sebuah kesimpulan umum dari beberapa data yang dimiliki.


Sumber :

Kelompok 10 :
Aprilia Virdha Rianty (10110963)
Desintha Ratna Wardani (11110841)
Ria Malindasari (15110850)
Kelas : 3ka06