Sajak Cinta
mencintai adl tiap detik yg kau lalui untuk menanti
hingga tiba kala’y cinta mencintamu
mencintai adl ketika kau tetap bertahan di atas kegoyahan
ketika kau tetap berjuang walau telah kepayahan
mencintai adl saat melepaskan
demi cinta itu sendiri
dan membiarkannya berlabuh di tambatan sejati
mencintai adl saat kau terluka
saat yg kau cintai tak merasa yg sama
saat yg kau peluk tak dapat lagi menghangatkanmu
dan meninggalkanmu sendiri dalam kedinginan
tanpa pahit, tak kau kecap manis
tanpa perih, tak kau sadari betapa pentingnya pulih
tanpa kecewa, tak kau mengerti makna bahagia
tanpa patha hati, tak kau rasakan cinta yg sesungguhnya
Terlintas kenangan itu
terbesit dalam benakku
kerapuhan menemaniku
dan
hanya air mata
yang mengarungi perasaan ini
memendam kerinduan
hanya membuat diri ini
tak jujur
dan hati ini
hanya bisa memberontak
dan hanya bisa memohon
untuk mengetahui isi hati ini
hati akan selalu lemah
jiwa akan selalu rapuh
perasaan akan selalu terpendam
jika diri ini tak kan bisa jujur
tak ada yang bisa dipersalahkan
kini semua hanya berakhir
dengan penantian
dan. . .
harapan. . .
Ku lihat langit tertutup kabut malam
Bintang dan bulanpun tak terlihat cahayanya yg terang
Ku di sini sendiri dalam gelapnya malam
Menanti dirimu yg tak kunjung datang
Kapan kau datang dan memeluk tubuhku yg usang
Aku kn tetap di sini menungu bidadariku datang menjemputku
Untuk kembali dan bersatu
Karena cintaku hanya untukmu
bila hati tak dapat bicara
maka insan yang menceritakan
bila hati tak dapat bertingkah
maka raga yang menggerakan
bila hati tak dapat lagi ceria
maka dirimu yang dapat membuat bahagia
sahabat genggamlah ketenangan dan
selimuti dirimu dengan kebahagiaan
sahabat bila kepedihan membelenggu dalam jiwamu
redamlah rasa itu dengan senyummu
jika lautan ku jadikan tinta
dan danau ku jadikan kata – kata
maka tak cukup kutuliskan
semua kenangan yang telah tercipta
mencintai adl tiap detik yg kau lalui untuk menanti
hingga tiba kala’y cinta mencintamu
mencintai adl ketika kau tetap bertahan di atas kegoyahan
ketika kau tetap berjuang walau telah kepayahan
mencintai adl saat melepaskan
demi cinta itu sendiri
dan membiarkannya berlabuh di tambatan sejati
mencintai adl saat kau terluka
saat yg kau cintai tak merasa yg sama
saat yg kau peluk tak dapat lagi menghangatkanmu
dan meninggalkanmu sendiri dalam kedinginan
tanpa pahit, tak kau kecap manis
tanpa perih, tak kau sadari betapa pentingnya pulih
tanpa kecewa, tak kau mengerti makna bahagia
tanpa patha hati, tak kau rasakan cinta yg sesungguhnya
Terlintas kenangan itu
terbesit dalam benakku
kerapuhan menemaniku
dan
hanya air mata
yang mengarungi perasaan ini
memendam kerinduan
hanya membuat diri ini
tak jujur
dan hati ini
hanya bisa memberontak
dan hanya bisa memohon
untuk mengetahui isi hati ini
hati akan selalu lemah
jiwa akan selalu rapuh
perasaan akan selalu terpendam
jika diri ini tak kan bisa jujur
tak ada yang bisa dipersalahkan
kini semua hanya berakhir
dengan penantian
dan. . .
harapan. . .
Ku lihat langit tertutup kabut malam
Bintang dan bulanpun tak terlihat cahayanya yg terang
Ku di sini sendiri dalam gelapnya malam
Menanti dirimu yg tak kunjung datang
Kapan kau datang dan memeluk tubuhku yg usang
Aku kn tetap di sini menungu bidadariku datang menjemputku
Untuk kembali dan bersatu
Karena cintaku hanya untukmu
bila hati tak dapat bicara
maka insan yang menceritakan
bila hati tak dapat bertingkah
maka raga yang menggerakan
bila hati tak dapat lagi ceria
maka dirimu yang dapat membuat bahagia
sahabat genggamlah ketenangan dan
selimuti dirimu dengan kebahagiaan
sahabat bila kepedihan membelenggu dalam jiwamu
redamlah rasa itu dengan senyummu
jika lautan ku jadikan tinta
dan danau ku jadikan kata – kata
maka tak cukup kutuliskan
semua kenangan yang telah tercipta
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar