Kamis, 31 Maret 2011

Seni Arsitektur Gereja Katedral (Tulisan IBD)



Seni Arsitektur Gereja Katedral


Gereja Katedral Jakarta yang diresmikan tahun 1901, di kenal sebagai salah satu bangunan yang elegan dan cantik. Tahun ini, ia masih berdiri kokoh setelah 100 tahun. Kokoh, namun tetap elegan dan mengikuti aliran eklektis dalam arsitektur. Maka bangunan ini disebut dengan kata lain yaitu arsitektur neogotik Belanda.

Walaupun di prasasti depan disebut hanya Cuypers-Hulswit sebagai arsiteknya, cukup bukti bahwa Dijkmans-lah yang membuat sketsa-sketsa pertamanya. Pastor Kurris, Sj menemukan di arsip Jesuit di Nijmegen beberapa data dan gambar yang ditandatangani Dijkmans. Juga denah dasar satu-satunya yang ditemukan di sini, ditandatangani Dijkmans. Ketika Dijkmans sakit dan kembali ke Belanda, pekerjaan diserahkan kepada Hulswit. Hulswit menjadi arsitek proyek itu sampai bangunan selesai. Gedung ini merupakan pengganti Gedung Katedral yang sempat roboh pada tahun 1890.Arsitektur gereja Katedral dibuat dengan gaya neo gothik. Denah bangunan berbentuk salib dengan panjang 60 meter dan lebar 20 meter. Pada kedua belah terdapat balkon selebar 5 meter dari ketinggian 7 meter. Kontruksi bangunan ini dikerjakan oleh tukang batu dari Kwongfu, China. Kontuksi bangunan ini terdiri dari batu bata tebal yang diberi plester dan berpola seperti susunan batu alam. Didnding batu ini menunjang kuda-kuda kayu jati yang terbentang selebar bangunan. Ada 3 menara di Gereja Katedral, yaitu: Menara Benteng Daud, Menara Gading dan Menara Angelus Dei. Menara ini dibuat dari besi. Bagian bawah didatangkan dari Nederland dan bagian atas dibuat di bengkel Willhelmina, Batavia. Di menara gading terdapat jam yang pada mesinnya tertulis van Arcken & Cie. Lonceng: Pada menara Benteng Daud terdapat lonceng yang dihadiahkan oleh Clemens George Marie van Arcken. Pada menara Gading terdapat lonceng yang lebih kecil dan disumbankan oleh Tuan Chasse. Lonceng yang terbesar bernama Wilhelmus yang merupakan hadiah dari Tuan J.H. de Wit. Patung Kristus Raja: berada di halaman depan gereja. Goa Maria: Bentuk fisiknya mirip dengan Goa Maria di Lourdes Perancis. Goa ini terdapat di halaman samping gereja. Pintu Masuk Utama: terdapat patung Maria dan ada tulisan Beatam Me Dicentes Omnes' yang berarti "Semua keturunan menyebut aku bahagia". Rozeta: merupakan jendela bercorak Rosa Mystica sebagai lambang dari Bunda Maria. Benda ini terletak di atas gerbang utama.


Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Katedral_Jakarta#Arsitektur_.26_Eksterior_Katedral.5B1.5D

http://www.arsitekturindis.com/?p=122


Tidak ada komentar:

Posting Komentar