Sabtu, 05 Januari 2013

Resensi Novel Sempurna



Judul Buku : Sempurna
Penulis : Nonier
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 326 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Harga: Rp.45.000
Sinopsis :
Aku tak akan membiarkan diriku jatuh cinta pada seseorang yang tak bisa kumiliki....

Kau adalah musuh bagi hatiku. Yang membuat aku waspada dan aku buru-buru membentengi diri agar tak terpikat pada pesonamu. Tapi, kau terus memaksa masuk. Seperti kuda Troya, kau sukses menyelusup ke ruang hatiku. Aku memang bertekad menjauhimu, tetapi jantungku ternyata tak cukup kuat untuk membendung setiap debaran yang tercipta karena dirimu.

Aku tahu akan menyesali semuanya, tetapi tak ada yang bisa kulakukan.... Aku telanjur menerjunkan diri ke dalam api cintamu. Terbakar bersama cinta yang kelak juga akan membumihanguskan kebahagiaanku. Aku nekat, mengambil risiko terluka lagi... dan kali ini karenamu.
Ringkasan Cerita :
Berawal dari seorang lelaki yang bernama Awang, yang ditelepon oleh eyang uti saat ia sedang dalam perjalanan. Pada awal perbincangan ditelepon antara Awang dan eyang uti soal perjodohan Awang dengan seorang gadis bernama Hanung. Tetapi ditengah pembicaraan nya eyang uti meminta tolong kepada Awang untuk membantu Harjanti untuk mencariakan seseorang yang bernama Watik.
Watik ini merupakan seorang pembantu yang berada dirumah Kejora.  Dari sini lah permasalahan antara Awang, Kejora, dan Watik dimulai. Sebenernya kedatangan Awang hanya untuk memastikan apakah Watik benar akan menikah dengan suami Harjanti yg bernama Nandar. Tapi akibat kesalah pahaman si Kejora masalah ini menjadi rumit. Dan karna permasalahan itu Awang dan Kejora sampai harus menyelesaikan masalah ini dikampung Awang. Tetapi karna permasalahan Watik ini yang akhirnya membuat Awang dan Kejora bisa menjadi dekat.
Tetapi didalam buku ini bukan Watik saja yg menjadi konflik. Didalam novel ini dijelaskan juga konflik Awang dengan mantan kekasihnya yang bernama Nanda. Dan konflik antara Kejora dengan Dimas yang hubungan percintaannya menggantung begitu saja.
Konflik muncul disaat Awang dan Kejora bertemu dengan Nanda di mini market yang berada di kampung Awang. Disitu Nanda bercerita tentang masalahnya dan Nanda ingin sekali berbalikan dengan Awang, tetapi saat itu juga Awang memperkenalkan Kejora kepada Nanda sebagai kekasihnya.
Setelah masalah Watik selesai, Kejora kembali ke Jakarta dan sejak saat itu Kejora sudah tidak bertemu Awang. Tetapi mereka masih saling memikirkan satu sama lain.
Penilaian :
Cerita dalam novel ini menggunakan bahasa sehari-hari, cerita yang mungkin bisa ditemukan dikehidupan nyata,dan kosakata yang mudah dipahami. Cerita juga menarik untuk dibaca. Didalam novel ini membuat pembaca tertarik untuk cepat-cepat membaca bab selanjutnya. Menggunakan konflik yang bisa ditemukan didalam kehidupan kita.Tetapi dalam akhir cerita tidak disebutkan akan berakhir bahagia atau sedih. Jadi diakhir cerita, ceritanya menggantung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar