Senin, 29 November 2010

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN (TUGAS)


ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN

Ilmu pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata ilmu dan pengetahuan yang masing-masing mempunyai identitas sendiri-sendiri.

1.      ILMU PENGETAHUAN
Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengtahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Menurut Decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi; oleh Bacon dan David Home diartikan sebagai pengalaman indera dan batin; menurut Immanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman; dan teori Pyroo mengatakan, bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.

2.      TEKNOLOGI
Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akedemis dapatlah dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidagkehidupan manusi menjadi lingkup teknis.
Teknik menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang sudah distandardisasindan diperhitungkan sebelumnya.
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapetedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.      Rasionalitas
b.      Artifisialitas
c.       Otomatisme
d.      Teknis berkembang pada suatu kebudayaan
e.      Monisme
f.        Universalisme
g.      Otonomi

3.      ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sering kurangmemperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi manusiawinya. Keadaan demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat, dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusian yang terkadangharus dibayar lebih mahal.

4.      KEMISKINAN
Kemiskinan lazimnya dituliskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang palin pokok seperti pangan, pakaian, tmpat berteduh,dll.(Emil Salim,1982). Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1.      Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2.      Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3.      Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi

Sumber :
Buku MKDU Ilmu Sosial Dasar (penerbit Gunadarma)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar